(insanurussalam.com) Islam menuntun setiap pemeluknya untuk senantiasa memahami dan mempelajari setiap ajaran-ajarannya. Bahkan islam mencela dan melarang kepada setiap pemeluknya mengikuti sesuatu perkara tanpa dilandasi ilmu pengetahuan tentangnya (QS.17/36).
Dalam hal yang sangat mendasar (tauhid) sampai hal ibadah, islam mendorong umatnya untuk memahami secara baik akan hal tersebut. Maka, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap individu. Ini bertitik tolak daripada kepentingan ilmu dalam hidup manusia itu sendiri. Dalam proses seorang hamba mendapatkan petunjuk atau hidayah mempunyai kaitan erat dengan ilmu. Oleh sebab itu hidayah tidak akan diperoleh begitu saja melainkan ia perlu diusahakan dengan mencari, belajar dan mengamalkannya. Ingat ! hidayah Allah hanya akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Apalagi ramainya Ramadhan di berbagai tempat merupakan nuansa Ramadhan yang patut kita syukuri. Di bulan ini, ilmu dan wawasan keislaman kita kembali ditingkatkan. Begitu banyak majelis-majelis ilmu yang bisa kita datangi dengan gratis. Inilah salah satu keberkahan Ramadhan yang tidak ternilai harganya.
Sayangnya, ilmu yang dengan mudah kita peroleh pada bulan Ramadhan ini juga mudah pula terbangnya. Dalam waktu singkat, ilmu-ilmu yang didengarkan dalam majelis ilmu itu lenyap dari ingatan kita. Mengapa? Ini karena kita tidak pernah atau enggan mengaplikasikannya dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang.
- Syahrullah
Syahrullah artinya bulan Allah. Pada bulan ini, Allah mewajibkan hamba-Nya yang beriman untuk menjalankan ibadah shaum. shaum merupakan ibadah khusus yang disandarkan pada Allah Swt. Allah yang akan memberi pahala secara khusus pada orang-orang yang menjalankan shaum tersebut.
Sabda Nabi SAW: “Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipat gandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim).
“Barang siapa yang melakukan kebaikan (ibadah sunah) di bulan Romadhon pahalanya seperti melakukan ibadah wajib dibanding bulan yang lainnya. Dan barang siapa melakukan kewajiban di dalamnya, maka pahalanya seperti melakukan 70 kewajiban dibanding bulan lainnya. (HR. Ibnu Huzaimah).
- Syahrul Quran
Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan, yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) (QS.2/185). bahwa Al-qur’an itu diturunkan pada bulan Ramadhan, maka disebut juga dengan syahrul Quran. Oleh karena itu, di bulan ini kita dianjurkan untuk menjalankan tiga perintah terhadap Al-Quran.
- Membaca, membaca Al-qur’an merupakan ibadah sunnah yang seharusnya mengisi hari-hari kita selama Ramadhan ini.
Sabda Nabi SAW: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka ia akan memperoleh kebaikan. Dan kebaikan itu berlipat sepuluh kali. Aku tidak mengatakan, Alif Laam Miim, akan tetapi, Alif adalah satu huruf, Laam satu huruf, dan Mim satu huruf”. (HR.Tirmizi.3075)
- Memahami, setelah kita membaca, keharusan kita terhadap Al-Qur’an ialah memahaminya.
Firman allah (QS.47/24), Penjelasannya ialah: Allah SWT memerintahkan untuk mentadabburi Al-Qur’an dan memahaminya serta melarang berpaling darinya. Oleh karena itu allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan (memahami) Al-Qur’an, atau di dalam hati-hati mereka terdapat beberapa kunci?”. Maka, hati itupun menjadi tertutup rapat, tidak ada satupun dari makna-makna Al-Qur’an yang memasuki hatinya. (nasib ar-rifa’I, Muhammad. 1989), (Al-Qurtuby).
Bahkan Allah akan mencela orang-orang yang enggan memahami dan mempelajari Al-Qur’an. Maka mereka itu termasuk kedalam dua golongan, orang Munafiq (QS.4/78) dan orang Dhalim (QS.18/57)
- Mengamalkan, perintah yang ketiga terhadap Al-Qur’an ialah mengamalkan isi kandungan yang ada dalam Al-Quran. Perintah inilah yang paling berat bagi manusia, karena sedikit orang yang sampai pada kedudukan perintah ketiga ini.
Sabda Rosulullah: “Sampaikanlah walapun satu ayat”. Hadits ini merupakan perintah untuk mengamalkan walaupun kita cuma paham satu ayat dari Al-Qur’an.
Lalu sabda Rosululah yang lain ialah: “Sebaik-baiknya kamu adalah orang-orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya”. (HR.Bukhori). Jelas, bahwasanya sebaik-baiknya orang ialah yang selalu membaca, terus memahami dan mempelajari lalu mengamalkan ayat tersebut. Kenapa golongan ini disebut sebaik-baiknya orang? Karena jarang dan sedikit orang yang termasuk kedalam golongan ini. Dan kebanyakan orang hanya bisa membaca Al-Qur’an saja. Bahkan lebih ironisna lagi Al-qur’an menjadi pajang-pajangan dirumah.
- Syahrush Shabri
Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran (shabri). Hal ini karena sepanjang bulan ini kita dilatih dan dididik untuk sabar melalui ibadah shaum. Kita dilatih untuk bersabar untuk tidak melanggar pantangan-pantangan shaum. Kita dilatih untuk bersabar dalam ketaatan, bersabar dalam menjauhi maksiat, dan bersabar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan masalah hidup.
Bahkan bukan tergolong orang-orang yang merugi apabila kita berada dalam keimanan dan selalu mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. (Q.S:103/3)
Di bulan Ramadhan untuk melatih kesabaran, kitajuga harus melatih keikhlasan, yakni dengan lebih banyak memberi, membantu fakir miskin, dan sanak keluarga yang membutuhkan.
- Syahrur Rahmah
Ramadhan adalah bulan rahmat, yakni bulan saat Allah lebih banyak melimpahkan rahmat-Nya kepada manusia. Jadi, jangan heran jika di bulan ini kita diberi begitu banyak kemudahan-kemudahan oleh-Nya dalam berbagai hal. Amalan terus dilipat gandakan, amalan yang sunnah pahalanya seperti amalan wajib, sedangkan yang wajib dilipatgandakan dari 10-700 pahala.
- Syahrun Najah
Syahrun najah adalah bulan pembebasan, yakni bulan saat orang-orang yang berpuasa dibebaskan atau dijauhkan dari azab api neraka. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. berikut.
“Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dengan hari itu dari neraka selama 70 tahun”. (H.R. Jamaah, kecuali Abu Dawud)
- Syahrul ‘Id
Syahrul ‘Id artinya kembali kepada fitrah (kesucian). Dengan kata lain, Allah menghadiahkan Idul fitri sebagai hadiah bagi mereka yang berpuasa. Hari Raya Idul fitri bukanlah untuk mereka yang keluar dengan baju barunya. Akan tetapi, Idul fitri adalah hari kemenangan bagi mereka yang ketaatannya bertambah setelah digembleng dengan ibadah Ramadhan ini.
- Syahrul Tarbiyah
Ramadhan adalah bulan tarbiyah atau bulan pembinaan. Di bulan ini, umat Nabi Muhammad dibina untuk mengendalikan diri dan hawa nafsunya. Umat Nabi dibina untuk taat pada aturan Rabb-nya. Inilah satu bulan saat kita dididik untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
8. Syahrul Jihad
Syahrul jihad artinya bulan perjuangan, bulan kesungguhan. Di sini kita diajarkan untuk berjuang melawan kelemahan nafsu sendiri. Dengan begitu, kita mampu menjadi pribadi yang unggul dalam segala hal. Unggul akidahnya, unggul akhlaknya, dan unggul pribadinya. (sekian)
Oleh : Asep Ali Anshori