Review Overview
Al Baqarah 30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
An Nur 55
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Ideologi mengandungi visi manusia sebagai khalifah dibumi, dan Bisyarah Rasulullah tentang akan kembalinya Khilafah ‘alaa manhajin Nubuwwah. Semua itu sebagai tanazzul ( makar Allah). Sebagai taraki syar’i adalah menjadikan Manhaj Nubuwwah sebagai acuan perjuangan, yaitu apabila Nabi diutus terjadi dua marhalah.Semasa di Mekah diturunkan ayat- ayat Makiyah yang berisi aqidah tauhid dan di Madinah diturunkan ayat ayat Madaniyah yang berisi (inti patinya) syariah ijtimaiyah.
Dalam sunnahnya Nabi berjuang dalam 7 tahapan, yaitu:
1. Tabligh (Al Maidah 95,102).
2. Dakwah (An Nahl 125, Ali Imran 104).
3. Hijrah (Al Anfal 72,75).
4. Jihad (Al Baqarah 217)
5. Amar bil makruf dan Nahi anil mungkar (Ali Imran 110).
6. Fatah (surah Al Fath)
7. Falah (Al Baqarah 143)
Program Terapan 7 Sektor :
1. Aqidah. sebagai prinsip yang mesti menjadi dasar pegangan hidup diwujudkan dengan do’a dan ikhtiar.
(Al Baqarah 45, 153).
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
2. Siyasah. Sabda Nabi “Al Harbu khid’un” . ” Perang adalah penipuan”.
Berdiplomasi dan penyusupan adalah siyasah yang dibenarkan Nabi. Contoh Al Abbas Bapa saudara Nabi, ditugaskan Nabi SAW untuk tetap tinggal di Mekah mendampingi Abu Sufyan dalam mentadbir Mekah. Sa’at perang Badar Abu Sufyan tertangkap kaum Muslimin, beliau dibebaskan dengan menebus dirinya dg 100 ekor unta. Semasa Fathu Mekah, Al Abbas mendampingi Abu Sufyan berjumpa Nabi SAW untuk mpbaharui pdamaian yang ditolak Nabi. Al Abbas berhasil membujuk Abu Sufyan untuk membiarkan pasukan Muslim masuk Mekah tanpa perlawanan (menyerah kalah).
Nabi Muhammad mengizinkan Sd Umar bon Khatab dan Sd. hamzah untuk Saw of forse dipersekitaran Masjidil Haram di zaman Mekah.
3. Jamiyah. Bisarah Rasulullah SAW, ” Akan Berpecah ummatku kepada 73 golongan, semuanya didalam neraka, kecuali satu, yaitu yang aku dan sahabat sahabatku didalamnya. Sebagai ikhtiar perpecahan bisa diatasi dengan ziarah dan sillaturrahim dengan menyatukan pandangan tentang pentingnya persatuan dan menyalurkan perbedaan sebagai pembagian tugas. Jamiyah
Jamiyah secara keseluruhannya bertugas membina dan memberdayakan SDM dalam bidang masing masing dengan lebih mantap.
4. Tarbiyah. Sistem pendidikan kita masih sekuler, perlu diubah kepada sistem terpadu dimana Al Qur-an dan As Sunnah menjadi rujukan utama dalam semua Mata Pelajaran ( Kurikulum) untuk mencapai target Insan Kamil.
5. Iktisodiah. Memikirkan sumber dana alternatif. Potensi ekonomi dan keuangan yang sangat kurang mendapat perhatian ummat Islam yang berdampak Ummat Islam makin terpuruk dalam bidang ekonomi dan keuangan ini. Ummat Islam mampu menunaikan ibadat haji walaupun sebahagiannya dengan menjual aset keluarga. Demikian juga masalah harta keluarga yang akan menjadi hak waris dari generasi ke generasi akan menjadi kurang dan habis. Untuk itu kita kita perlu mempunyai anjakan paradigma, bagaimana agar pelaksanaan syari’ah tidak mengurangi harta ummat secara keseluruhannya, sebaliknya harta keluarga dapat berkembang sesuai dengan berkembangnya anggauta keluarga dari generasi ke generasi. Hal ini menjadi tantangan bagi ahli ekonomi Ummat untuk membangun Badan Ekonomi dan Keuangan yang dasar strateginya untuk Persatuan dan Ketahanan Ummat.
6 Handasah. Daya saing Ummat Islam akan kuat jika menguasai teknologi, mencipta teknologi dan menggunakan teknologi termasuk Tenologi Maklumat. Sektor sektor ekonomi bisa diintensifkan dengan teknologi, seperti pertanian jika menggunakan teknologi tentu bisa memperluas kawaan dan meningkatkan hasil berkali kali ganda, demikian juga industri hiliran hasil pertanian.
Firman Allah: ” Dan Kami. Turunkan besi padanya mempunyai kekuatan hebat dan banyak manfaat bagi manusia da agar Allah mengetahui siapa yang menolong agamanya dan rasul rasil Nya, walaupun Allah tidak dilihatnya. Sesunggihnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa.
7. Qaryah Toyyibah. Firman Allah: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa pasti Kami melimpahkan keberkatan dan dari langit dan bumi. Tetapi tetnyata mereka mendustakan (ayat- ayat Kami). Maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang meteka perbuat.
( Al A’ raf 96). Pembinaan masyarakat pedesaan amat penting sebagai pembinaan masyarakat seperti mengadakan pengajian sebagai penerapan tarbiyah dan menyulu-hi pekerjaan bidang bidang pekerjaan masyarakat.
Oleh : Abdul Haq